Penyair Henry Longfellow menulis, “Jika kita dapat membaca sejarah rahasia musuh-musuh kita, kita akan menemukan kesedihan dan penderitaan yang cukup dalam hidup setiap orang untuk melucuti semua permusuhan.”
Dari film dokumenter 20th Century Wars, Jonathan Glover menyebutnya sebagai “terobosan simpati.” Bahkan dalam situasi perang, tindakan belas kasih menggantikan konflik. Kebanyakan terobosan simpati dipicu oleh kontak mata, dan kontak mata itu menggantikan pertarungan tangan kosong.
Pernahkah Anda mengalami terobosan simpati? Jika tidak, doakan saja. Ini adalah waktu ketika kecenderungan Anda untuk membenci diatasi oleh keinginan Anda untuk mencintai. Saat ketika belas kasih lebih aktif dan mengesampingkan kemarahan. Saat ketika Anda lebih mengkhawatirkan penderitaan orang lain daripada penderitaan Anda sendiri.
Itulah saat-saat ketika Anda menemukan apa sebenarnya arti mengasihi Tuhan dengan segenap hati Anda.
Jauh lebih mudah untuk bertindak seperti seorang Kristen daripada bereaksi seperti seorang Kristen. Siapapun bisa melakukan suatu tindakan. Tapi reaksi Anda mengungkap apa yang sebenarnya ada di hati Anda. Dan jika Anda mengasihi Tuhan dengan segenap hati Anda, Anda tidak akan bertindak semata-mata seperti itu. Anda akan bereaksi seperti itu.
Rasul Petrus menyatakannya sebagai berikut:
“Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.” (Kol 3:12–14)
