Dalam upaya mengetahui kehendak Tuhan, ada dua hal yang tidak boleh Anda lakukan. Pertama, saat pintunya tertutup, jadi tidak sabar dan membuka paksa. Kedua, membuat pintu Anda sendiri. Untuk berhasil dalam panggilan Tuhan untuk Anda lakukan, ikutilah ‘kebijakan pintu terbuka.’
Alkitab menggambarkannya sebagai berikut: ‘Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka. Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.”’ (Wahyu 3:7–8) Untuk siapa Tuhan membukakan pintu?
- Orang yang ‘memiliki sedikit kekuatan’. Jadi, kesalahan Anda tidak mendiskualifikasi Anda, selama Anda mau belajar darinya. Kekurangan Anda tidak membatasi Tuhan jika Anda membiarkannya membuat Anda semakin bergantung pada-Nya.
- Orang-orang yang ‘menepati janji-Ku’. Orang-orang yang Tuhan buka pintunya diatur oleh prinsip panduan ini: ‘Apa pun yang dikatakan Firman Tuhan tentang hal itu, itulah yang akan Aku pikirkan, percayai, dan lakukanlah.’ Jika hal itu tidak ada dalam pola Tuhan, jangan Kalau tidak ada dalam buku resep Tuhan, jangan dibuat.
- Orang-orang yang ‘tidak menyangkal nama-Ku’. Terlepas dari penolakan atau cemoohan, orang-orang ini berbicara dengan berani tentang hal-hal yang paling mereka hargai dalam hidup, termasuk hubungan mereka dengan Yesus. Jika Anda ingin Tuhan membukakan pintu bagi Anda, hiduplah dengan prinsip-prinsip ini setiap hari.
