
Hal terakhir yang Yesus katakan kepada murid-murid-Nya sebelum kembali ke Surga adalah ini: ‘Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.’ Ketika Tuhan memberi Anda sebuah instruksi atau tugas, hal itu selalu membutuhkan keterlibatan-Nya, kekuatan- Nya, bimbingan-Nya, dan penyediaan-Nya.
Ketika Yesus mengutus murid-murid-Nya untuk mengubah dunia, ada dua tantangan yang luar biasa. Satu, sekarang hanya ada sebelas murid. Di seluruh Injil, angka dua belas mengingatkan pembaca bahwa para murid telah dipilih untuk menjadi wakil dari dua belas suku Israel yang telah ditebus dan dimulai kembali. Dua belas adalah angka kelengkapan, keutuhan, dan kesiapan.Sekarang mereka tidak memiliki cukup pemain. Setelah kebangkitan Kristus, kita membaca: ‘Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka. Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.’ (Mat 28:16–17)
Mereka sudah menghadapi masalah kuantitas; sekarang mereka menghadapi masalah kualitas. Mereka tidak memiliki cukup banyak murid, dan bahkan mereka pun tidak cukup percaya. Namun Tuhan menggunakan mereka dengan luar biasa. Memang benar, tuduhan yang dilontarkan musuh terhadap mereka dimulai dengan salah satu pujian terbesar mereka: ‘Orang- orang yang mengacaukan seluruh dunia telah datang juga ke mari.’ (Kis 17:6) Jadi, kunci kesuksesan bukan terletak pada kemampuan Anda, namun pada kemampuan Tuhan untuk bekerja melalui Anda. Itu sebabnya Anda harus hidup setiap hari dalam ketergantungan pada Tuhan.