IKUTI TUHAN DAN BAWA SERTA ANAK-ANAK ANDA|
Yesus mengatakan: ‘Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut’ (Matius 18:6). Tersirat dalam kata- kata itu adalah tantangan serius bagi setiap orang tua (dan setiap orang yang menjadi teladan bagi anak-anak): otoritas moral Anda tidak berasal dari pengetahuan Anda tetapi dari gaya hidup dan integritas Anda.
Saat anak-anak Anda tumbuh dewasa, mereka cenderung tidak mendengarkan apa yang Anda katakan dan lebih cenderung meniru apa yang Anda lakukan. Lalu kemana langkah kaki Anda mengarah? Ingat Abraham dan Lot? Mereka dari keluarga yang sama, keyakinan yang sama, dan memiliki kesempatan yang sama dalam hidup. Tetapi dalam membesarkan anak-anak, Abraham menanam mawar dan Lot menanam lalang.
Apa yang membuat perbedaan? Abraham mengikuti Tuhan sementara Lot mengikuti kepentingan egoisnya. ‘Lot memindahkan tendanya ke tempat dekat Sodom.’ Sebelum semuanya berakhir, Lot kehilangan otoritas moralnya dengan keluarganya. Jadi inilah pertanyaannya: sebagai orang tua (atau panutan), di mana Anda mendirikan tenda?
Raja Daud juga kehilangan otoritas moralnya dengan keluarganya. Putranya Amnon memperkosa saudara perempuannya Tamar. Putranya yang lain Absalom mencuri tahta, dan para istri putranya Salomo akhirnya membawanya ke penyembahan berhala. Nabi Natan memberitahunya, ‘Bahwasanya malapetaka akan Kutimpakan ke atasmu yang datang dari kaum keluargamu sendiri.’ (2 Samuel 12:11). Anda hanya mendapatkan satu kesempatan untuk melakukannya dengan benar, jadi ikutilah Tuhan dan bawa serta anak-anak Anda.
Sumber : Buku Renungan Hari Ini
Edisi : Selasa, 16 Juli 2024