
Mendengar kata museum, barangkali yang langsung terbersit adalah bangunan lawas, bernuansa kuno, berisi deretan benda bersejarah. Ada juga yang mungkin menganggap museum sebagai tempat yang membosankan.
Berbagai tantangan itu mesti jadi refleksi di Hari Museum Nasional yang diperingati tiap 12 Oktober. Bagaimana membuat museum tetap relevan di era digital dan mampu menarik generasi muda yang sehari-hari berinteraksi dengan gawai.
Data terbaru Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mencatat, ada 442 museum yang tersebar di 33 provinsi dari Sabang sampai Merauke. Bagaimana mengoptimalkan museum sebagai sarana edukasi dan pelestarian pengetahuan antar-generasi? Seperti apa wajah ideal museum di era kekinian?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan dibahas di Ruang Publik KBR yang kali ini berkunjung ke Museum Nasional Indonesia atau Museum Gajah, bersama: Indonesian Heritage Agency (IHA) XXX; Kreator Konten Bangunan Heritage dari Komunitas Jelajah Budaya, Oktal Uska Putra; Sejarawan dan Dewan Pakar Komite Memori Kolektif Bangsa (MKB), Asep Kambali.