AKUI KESALAHAN ANDA
Kesalahan adalah bagian dari hidup. Orang- orang sukses mengakui kesalahan milik mereka, belajar dari mereka, dan bekerja untuk memperbaikinya. Sebuah penelitian terhadap 105 eksekutif mengidentifikasi karakteristik umum yang dimiliki oleh orang- orang sukses, tetapi satu pengamatan sangat membantu. Orang sukses mengakui kesalahannya dan menerima konsekuensinya daripada menyalahkan orang lain. Tak satu pun dari kita menikmati menuai konsekuensi dari tindakan kita.
Ketika ada yang salah, kita memiliki kecenderungan alami untuk mencari seseorang untuk disalahkan. Itu ada dalam DNA kita. Di Taman Eden, ketika Tuhan bertanya kepada Adam apa yang telah dia lakukan, Adam menyalahkan Hawa. Dan ketika Tuhan menanyai Hawa, dia menyalahkan iblis. Lain kali Anda mengacau, pikirkan siapa yang benar-benar salah dan cobalah untuk melihatnya secara objektif sehingga Anda dapat belajar darinya dan melakukan yang lebih baik di lain waktu.
Seseorang berkata semakin cepat Anda gagal, semakin banyak waktu yang Anda miliki untuk berkembang. Tanyai diri Anda, ’Apa yang telah saya pelajari? Bagaimana saya bisa mengubah kegagalan ini menjadi kesuksesan? Di manakah saya berhasil selain gagal?’ Orang yang menuduh orang lain atas kegagalan mereka tidak pernah melampaui mereka; mereka hanya berpindah dari masalah ke masalah. Untuk mencapai potensi tertinggi Anda, Anda harus terus meningkatkan diri Anda, dan Anda tidak dapat melakukannya jika Anda tidak bertanggung jawab dan belajar dari kesalahan Anda.
Dalam hidup, Anda akan selalu memiliki masalah. Pertanyaannya adalah: apakah Anda akan tetap terpuruk dan berkubang dalam kekalahan, atau bangkit kembali dan melakukan yang terbaik dengan bertekad untuk bertarung di lain hari? Henry Ford berkata, ‘Kegagalan hanyalah kesempatan untuk memulai lagi, kali ini dengan lebih cerdas.’ Jadi, hiduplah sesuai dengan prinsip Alkitab, ‘Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana.’ (Amsal 24:16).
Edisi : Kamis, 26 September 2024
Sumber : Renungan Hari Ini