
JANGAN MERAGUKAN TUHAN
Yohanes menuliskan: ‘Tomas (dijuluki si Kembar) tidak bersama yang lain ketika Yesus datang. Mereka memberitahunya, “Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: “Kami telah melihat Tuhan!” Tetapi Tomas berkata kepada mereka: “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya.” Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: “Damai sejahtera bagi kamu!” Kemudian Ia berkata kepada Tomas: “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan- Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.” Tomas menjawab Dia: “Ya Tuhanku dan Allahku!” (Yohanes 20:24–28)
Yesus memilih orang yang ragu untuk menjadi murid-Nya. Ketika dia ragu, Yesus tidak mencela dan mengabaikannya. Ia justru hadir secara khusus untuk mengatasi keraguannya dan membangun keimanannya. Tuhan tidak berpikir seperti kita. Dia melihat gambaran besarnya, dan Dia bekerja untuk mencapai tujuan tertentu. kata Yesus, ‘Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.’ (Yoh 16:12)
Maka ketika engkau merasa ragu, berdoalah: ‘Tuhan, menjadi percaya tidaklah mudah ketika aku terluka dan bingung, dan Engkau diam. Seperti Tomas, aku ingin bukti bahwa Engkau mencintaiku. Bantulah aku untuk melihat melampaui keinginanku akan kedamaian dan kenyamanan, melampaui keraguan dan pertanyaan yang belum terjawab, dan untuk memahami kebenaran kasih dan anugerah-Mu yang tiada habisnya.’
Sumber : Renungan Hari Ini
Edisi : Sabtu, 22 Februari 2025