
PERSIAPKAN DIRI ANDA
Segala sesuatu tidak datang kepada mereka yang menunggu tetapi kepada mereka yang bersiap. Ada ilustrasi yang bagus tentang hal ini dalam 2 Raja-raja 3. Sebagai bagian dari strategi untuk mengalahkan bangsa Moab, Tuhan memerintahkan bangsa Israel untuk menggali sebuah parit, dan Dia akan mengisinya dengan air hingga menjadi sungai yang besar. Mereka melakukannya, dan sebagai hasilnya, mereka mengalami kemenangan yang luar biasa. Tapi jangan lewatkan intinya di sini. Allah berkata, ‘Kalau kamu sudah menggali parit itu, Aku akan mengisinya!’ (2 Raja- raja 3:17).
Tuhan bisa memakai siapa pun, tapi Dia tidak melakukannya; Dia menggunakan orang- orang yang siap. Musa hidup sampai usia 120 tahun. Empat puluh tahun pertamanya dihabiskan di istana, empat puluh tahun kedua dihabiskan di padang gurun, dan empat puluh tahun terakhirnya dihabiskan untuk memenuhi tugas yang diberikan Tuhan. Itu berarti dua per tiga dari hidupnya dalam persiapan!
Apa yang terjadi jika Anda tidak siap? Hal-hal yang Anda harapkan tidak akan terjadi, lakukanlah. Seringkali, garis pemisah antara menang dan kalah adalah persiapan! Berharap tidak akan membuat impian Anda menjadi kenyataan—Anda harus mempersiapkan diri! Pelayanan Paulus dimulai dengan perkataannya, ‘akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kau perbuat’ (Kisah Para Rasul 9:6)
Kemudian, Tuhan membawanya ke padang gurun selama tiga tahun berikutnya untuk mengajarinya dan mempersiapkan dia untuk pelayanannya. Apakah panggilan Anda sakral atau sekuler, Anda harus mengetahui berapa biayanya dalam hal waktu, tenaga, dan sumber daya serta mempersiapkannya. ‘Dengan hikmat rumah didirikan, dengan kepandaian itu ditegakkan.’ (Amsal 24:3)
Jadi, kata untuk Anda hari ini adalah persiapkan diri Anda.
Sumber : Renungan Hari Ini
Edisi : Minggu, 16 Februari 2025