
Demosthenes, yang terkenal sebagai orator terhebat di Yunani kuno, mempunyai hambatan bicara yang serius. Legenda mengatakan bahwa ia mengatasinya dengan membaca ayat-ayat dengan kerikil di mulutnya dan berbicara mengatasi deru ombak di tepi pantai. Sebagai seorang tahanan di kastil Wartburg, Martin Luther memanfaatkan waktunya dengan menerjemahkan Perjanjian Baru ke dalam bahasa Jerman. Beethoven menulis karya simfoni terbesarnya setelah kehilangan pendengarannya. John Bunyan menulis The Pilgrim’s Progress ketika dia berada di penjara. Daniel Defoe juga menulis di penjara, menciptakan Robinson Crusoe. Abraham Lincoln dianggap oleh banyak orang sebagai presiden terbaik Amerika Serikat, namun ia mungkin tidak akan dikenal sebagai pemimpin hebat jika ia tidak memimpin negara tersebut melalui Perang Saudara.
Seringkali, situasi sulit justru menjadi penyebab lahirnya pemimpin dan pemikir hebat. Namun hal itu hanya terjadi bila sikap mereka benar. Ketika suatu masalah terjadi pada seseorang yang memiliki sikap yang benar, seringkali hasilnya luar biasa. Dari kekacauan besar muncullah diplomat- diplomat besar, pebisnis, ilmuwan, pendidik, pendeta, dan lain-lain. Setiap tantangan adalah sebuah peluang, dan setiap peluang memiliki tantangan.
Namun sikap Anda dalam menghadapi masalahlah yang sangat menentukan hasilnya. Ketika seorang pria yang putranya tidak dapat mendengar atau berbicara meminta Yesus untuk menyembuhkannya, Yesus menjawab, ‘Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!’ (Markus 9:23) Orang itu menjawab, ‘Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!’ (Markus 9:24) Dan Yesus melakukannya. Ditambah lagi, Dia menyembuhkan anak laki-laki itu. Jika Anda memerlukan bantuan dengan sikap Anda, bicaralah dengan Tuhan hari ini.