TAATILAH TUHAN APAPUN ITU PART 1
Hadiah dari kepatuhan memang luar biasa, tapi terkadang prosesnya menyakitkan. ‘Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya, dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya.’ (Ibrani 5:8–9) Sebelum Tuhan mengangkat Anda ke posisi yang berguna dalam pelayanan-Nya, Dia membuat Anda memenuhi syarat. Kita mengagumi iman Abraham yang membawa putranya Ishak mendaki Gunung Moria dan membaringkannya di altar.
Tapi ceritanya tidak masuk akal sampai Anda membaca ayat pertama di bab ini: ‘Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham.’ (Kejadian 22:1) Setelah Abraham melewati ujian Tuhan atas iman dan ketaatannya, Tuhan memberi tahu dia, ‘maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota- kota musuhnya.’ (Kejadian 22:17)
Pahami hal ini: ketika Anda berdoa dan memohon kepada Tuhan untuk berhasil, Anda sedang mengundang Dia untuk menguji iman dan ketaatan Anda. Tuhan mungkin tidak akan menguji Anda pada tingkat yang sama seperti Dia menguji Yesus atau Abraham. Tetapi ujian-ujian kecil itulah yang mempersiapkan Anda untuk menangani tugas-tugas yang lebih besar dalam kerajaan Allah. Dalam bukunya, The Screwtape Letters, C.S. Lewis membahas tentang Iblis senior sedang berbicara dengan anaknya tentang musuh bersama mereka, ialah Tuhan. ‘Jangan tertipu, iblis. Perjuangan kita tidak pernah lebih berbahaya daripada ketika seorang manusia yang masih berniat untuk melakukan kehendak musuh kita.’
Ketaatan yang Tuhan inginkan adalah: ‘ketaatan yang melampaui perasaan dan keadaan Anda’.
Sumber : Renungan Hari Ini
Edisi : Selasa, 19 November 2024