Saat ini ada kecenderungan dari beberapa orang tua untuk mencoba dan membuat anak-anak mereka tumbuh terlalu cepat. Mereka terburu-buru melewati masa pertumbuhan anak dan mendorong mereka ke dalam kekacauan masa remaja. Ini adalah kesimpulan dari psikolog anak Dr David Elkind, yang menyebut fenomena ini sebagai ‘Sindrom Anak Terburu-buru’.
Itu terjadi ketika orang tua mendorong anak-anak mereka untuk bertindak seperti remaja, seperti membeli riasan untuk anak perempuan prasekolah, mengizinkan kencan di awal remaja, memperlakukan anak-anak lebih seperti orang dewasa, mengharapkan mereka membuat pilihan tingkat dewasa, mendandani mereka dengan pakaian yang mahal, dan terutama, mengijinkan mereka nonton di televisi, video musik, film, dan internet yang bermotif seks. Bertahun-tahun yang lalu, orang tua memahami perlunya perkembangan yang aman dan teratur selama masa kanak-kanak.
Ada penanda budaya yang menentukan usia di mana perilaku dan kegiatan tertentu dianggap pantas atau tidak. Hari ini penanda ini telah menghilang, atau telah merosot. Dan itu bisa menjadi kesalahan besar. Ketika Anda memperlakukan anak-anak Anda seolah- olah mereka sudah dewasa, akan sangat menantang untuk menetapkan batasan perilaku remaja. Misalnya, bagaimana Anda dapat menetapkan jam malam untuk anak berusia 13 tahun yang sebelumnya sudah diajari untuk menganggap dirinya sebagai orang dewasa? Singkatnya, ‘Sindrom Anak Terburu-buru’ merampas masa kanak-kanak anak-anak kita dan menempatkan mereka pada jadwal yang tidak wajar yang merusak kesehatan mental dan fisik mereka.
Jika Anda bijak, Anda akan memperhatikan nasihat Yakub kepada saudaranya Esau: ‘aku mau dengan hati-hati beringsut maju … menurut langkah anak-anak.’
Sumber : Buku Renungan Hari Ini
Edisi : Selasa, 30 Juli 2024