APAKAH ANDA BERDOA UNTUK ANAK ANDA?
Alkitab mengatakan: ‘Lalu Yesaya berkata kepada Hizkia: “Dengarkanlah firman TUHAN! Sesungguhnya, suatu masa akan datang, bahwa segala yang ada dalam istanamu dan yang disimpan oleh nenek moyangmu sampai hari ini akan diangkut ke Babel. …. Dan dari keturunanmu yang akan kauperoleh, akan diambil orang untuk menjadi sida-sida di istana raja Babel.” Hizkia menjawab kepada Yesaya: “Sungguh baik firman TUHAN yang engkau ucapkan itu!” Tetapi pikirnya: “Asal ada damai dan keamanan seumur hidupku!”’ (2 Raja-raja 20:16-19).
Hizkia mendengar bahwa hal-hal yang dia warisi dari nenek moyangnya akan hilang, dan anak-anaknya akan hidup dalam perbudakan musuh mereka. Tapi bukannya khawatir dan berdoa agar Tuhan campur tangan atas nama mereka, katanya, ‘Asal ada damai dan keamanan seumur hidupku!’ (2 Raja- raja 20:19)
Mengapa dia mengatakan itu? Ketika nabi Yesaya memberi tahu dia, ‘Pada hari- hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos, dan berkata kepadanya: “Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi.” Lalu Hizkia berdoa kepada TUHAN: “Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan- Mu dengan setia dan telah melakukan apa yang baik di mata-Mu.” Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat, tiba- tiba datanglah firman TUHAN kepadanya: “Baliklah dan katakanlah kepada Hizkia, raja umat-Ku: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu; sesungguhnya Aku akan menyembuhkan engkau; pada hari yang ketiga engkau akan pergi ke rumah TUHAN. Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi’ (2 Raja-raja 20:1-6).
Sepertinya dia lebih peduli tentang masa depannya sendiri daripada masa depan anak-anaknya. Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda berdoa untuk anak-anak Anda?
Sumber : Renungan Hari Ini
Edisi : Kamis, 05 September 2024