MENDENGAR SUARA YANG MASIH SAMAR
Ketika Izebel mengancam nyawa Elia, dia melarikan diri ke sebuah gua. Dan saat itulah Tuhan berkata kepadanya: ‘“Keluarlah dan berdiri di atas gunung itu di hadapan TUHAN!” Maka TUHAN lalu! Angin besar dan kuat, yang membelah gunung-gunung dan memecahkan bukit-bukit batu, mendahului TUHAN. Tetapi tidak ada TUHAN dalam angin itu. Dan sesudah angin itu datanglah gempa. Tetapi tidak ada TUHAN dalam gempa itu.
Dan sesudah gempa itu datanglah api. Tetapi tidak ada TUHAN dalam api itu. Dan sesudah api itu datanglah bunyi angin sepoi-sepoi basa. Segera sesudah Elia mendengarnya, ia menyelubungi mukanya dengan jubahnya, lalu pergi ke luar dan berdiri di pintu gua itu. Maka datanglah suara kepadanya yang berbunyi: “Apakah kerjamu di sini, hai Elia? (ay. 11-13).
Tuhan dapat berbicara kepada Anda di mana saja, kapan saja, melalui siapa saja, dalam situasi apa pun. Namun Dia akan sering membagikan wawasan terbesar-Nya saat Anda sendirian dengan-Nya. Untuk mendengar ‘suara halus’ Tuhan, dua hal harus terjadi :
1) Anda harus memiliki keheningan dan kesunyian. Panggilan ini untuk menutup segala sesuatu yang lain dan berfokus pada Tuhan. Tidak semua orang akan mengerti atau menghargai apa yang Anda lakukan, tetapi Anda harus melakukannya jika Anda ingin mendengar dari-Nya.
2) Anda harus dekat dengan-Nya. Rata-rata orang sekarang mendapatkan 50 – 100 SMS dan email setiap hari. Pikirkan tentang itu. Selama Anda bersedia meluangkan waktu untuk berhenti dan mendengarkan orang lain tetapi bukan Tuhan, masalah Anda tidak akan terselesaikan, dan situasi Anda tidak akan berubah.
Penulis lagu, Everett W. Sugg, mengatakannya seperti ini: ‘Diamlah bersama Tuhan di tempat rahasia, Di sana di dalam Roh melihat wajah-Nya, Mendapatkan lebih banyak kekuatan untuk berlari dalam perlombaan ini, Oh, aku rindu untuk tinggal bersama Tuhan.’
Sumber : Renungan Hari Ini
Edisi : Jumat, 06 September 2024