
DENGARKANLAH DENGAN LEBIH SEKSAMA
Yesus mengatakan, ‘Kamu semua, dengarlah kepada-Ku dan camkanlah.’ Dia mengucapkan kata-kata yang mengubah hidup, namun Dia memahami bahwa pikiran yang sibuk tidak selalu mendengarkan dengan baik. Apakah Anda seorang pendengar yang baik?
(1) Jika Anda seorang pemimpin, apakah Anda mendengarkan pengikut Anda? Pemimpin yang ingin diikuti orang-orang akan melakukan lebih dari sekadar menjalankan bisnis ketika mereka berinteraksi dengan Anda; mereka meluangkan waktu untuk merasakan siapa Anda sebagai pribadi. Philip Stanhope, Earl of Chesterfield, percaya, ‘Banyak orang lebih suka Anda mendengarkan ceritanya daripada mengabulkan permintaannya.’ Jika Anda terbiasa hanya mendengarkan fakta dan bukan orang yang mengungkapkannya, ubahlah fokus Anda— benar-benar mendengarkan.
(2) Jika Anda dalam bisnis, apakah Anda mendengarkan pelanggan Anda? Pepatah suku Cherokee [penduduk asli Amerika] menyatakan, ‘Dengarkan bisikannya dan Anda tidak perlu mendengar jeritannya.’ terlalu terjebak dalam ide dan produk Anda sendiri sehingga Anda tidak mendengarkan kekhawatiran, keluhan, dan saran pelanggan Anda. Dunia usaha harus melihat pelanggan yang tidak puas, bukan sebagai masalah, namun sebagai peluang untuk meningkatkan layanan mereka. Itu sebabnya Anda harus menjadikan prioritas untuk tetap berhubungan dengan orang yang Anda layani.
(3) Jika Anda berkomitmen terhadap pertumbuhan, apakah Anda mendengarkan mentor Anda? Anda tidak akan pernah menjadi maju atau berpengalaman sehingga Anda mampu hidup tanpa mentor. Jika Anda tidak memiliki mentor, carilah dan temukan mereka. Jika Anda tidak dapat menemukan mentor, mulailah dengan membaca buku yang tepat, dimulai dengan Alkitab Anda. Jika Anda tidak mengikuti jejak orang yang lebih bijaksana dari Anda, kemungkinan besar Anda tidak berada di jalan yang benar.
Sumber : Renungan Hari Ini
Edisi : Jumat, 24 Januari 2025