
DOA KITA DARI SUDUT PANDANG TUHAN
Kata ‘waspada’ berasal dari praktik kuno yang duduk di tembok kota dan berjaga- jaga. Para penjaga adalah orang pertama yang melihat serangan pasukan bersenjata atau pedagang keliling. Mereka memiliki sudut pandang yang optimal. Mereka melihat apa yang tidak dilihat orang lain. Mereka melihatnya lebih cepat daripada orang lain melihatnya. Itulah tepatnya yang terjadi ketika kita berdoa. Kita melihat apa yang tidak dilihat orang lain, dan kita melihatnya lebih cepat daripada orang lain melihatnya. Mengapa? Karena doa memberi kita pandangan dari sudut pandang Tuhan; itu meningkatkan kesadaran kita dan memberi kita indra keenam yang memungkinkan kita memahami realitas rohani.
Dalam buku klasik mereka Geeks and Geezers, pakar bisnis Warren Bennis dan Robert Thomas membuat pengamatan menarik tentang kesamaan di antara para pemimpin sukses di segala bidang. Bennis dan Thomas menyebut mereka pemerhati kelas satu. ‘ Menjadi pemberi perhatian kelas satu memungkinkan Anda mengenali bakat, mengidentifikasi peluang, dan menghindari jebakan. Pemimpin yang berhasil berulang kali adalah pemimpin yang jenius dalam memahami konteks. Namun kemampuan untuk mempertimbangkan berbagai faktor, beberapa di antaranya sangat tajam seperti bagaimana kelompok orang yang berbeda menafsirkan suatu isyarat, adalah salah satu ciri khas seorang pemimpin sejati.’
Doa mengubah kita menjadi pemberi perhatian kelas satu. Ini membantu kita untuk melihat apa yang Tuhan ingin kita perhatikan. Semakin banyak Anda berdoa, semakin banyak Anda menyadarinya. Semakin sedikit Anda berdoa, semakin sedikit Anda memperhatikannya. Sesederhana itu. Berikut adalah rumusan Alkitab untuk sukses dalam bidang kehidupan apa pun: ‘Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga- jagalah sambil mengucap syukur.’
Sumber : Renungan Hari Ini
Edisi : Minggu, 19 Januari 2025