
TENANG SAJA
Seekor anjing tua yang tampak lelah berjalan ke taman milik seorang wanita. Anjing itu tahu dari melihatnya bahwa ini rumah yang bagus. Dia mengikuti wanita itu ke dalam, dan segera tertidur. Dua jam kemudian, dia pergi ke pintu, dan wanita itu membiarkannya keluar. Keesokan harinya, dia kembali, melanjutkan posisinya, dan tidur siang selama beberapa jam. Hal ini berlangsung selama seminggu. Penasaran, wanita itu menyematkan catatan ini di ikat lehernya: ’Setiap sore, anjingmu datang ke rumah saya untuk tidur siang.’ Keesokan harinya, anjing itu muncul dengan catatan yang berbunyi: ’Dia tinggal di rumah bersama sepuluh anak. Rupanya, dia butuh waktu tenang. Bisakah saya ikut dengannya besok?’
Jika Anda seorang ibu, Anda mungkin bisa merasakannya! Carla Barnhill, penulis The Myth of the Perfect Mother, menulis: ‘Aku tidak bisa melakukannya lagi. Aku tidak bisa terus berusaha menjadi Ibu Super. Awalnya aku tidak terlalu pandai dalam hal itu. Aku sudah mencoba untuk menjadi kombinasi sempurna dari seorang ibu yang berbakti istri yang penuh kasih sayang, seorang Kristen yang kokoh dan telah gagal total. Bahkan jika aku mampu melakukan semua itu, aku tidak yakin ada di antara kita yang harus kita tidak harus mengesankan atau mengikuti beberapa aturan acak tentang bagaimana seharusnya peran sebagai ibu.
Kasih karunia artinya kita sudah berarti bagi Dia yang paling berarti, Tuhan kita yang baik, pengasih, dan penuh kasih karunia! Jadi, mari kita lepaskan jubah kita, dan biarkan diri kita menjadi ibu yang terkadang memiliki kekurangan, terkadang menjadi ibu yang luar biasa yang Tuhan kehendaki.’
Dengan kata lain: ‘Tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing- masing.’ (Roma 12:3)
Sumber : Renungan Hari Ini
Edisi : Senin, 10 Maret 2025