
MENGUBAH DUA KELUARGA MENJADI SATU
Rencana Tuhan adalah pernikahan akan bertahan seumur hidup. Namun, karena tingginya angka perceraian saat ini, baik di dalam maupun di luar gereja, masyarakat menghadapi tantangan untuk memadukan dua keluarga menjadi satu. Berikut beberapa tantangan tersebut: hak berkunjung, hak asuh, intervensi pengadilan, dan keterlibatan mantan mertua. Ditambah lagi segudang dokumen dan spesifikasi hukum. Ini adalah saat yang sangat menegangkan bagi semua orang yang terlibat, terutama anak-anak, yang mungkin kesulitan mengungkapkan perasaan mereka.
Jadi, tidaklah cukup untuk menyatukan mereka semua di bawah satu atap dan berkata, ‘Bermainlah dengan baik.’ Dunia mereka telah terbalik, dan Anda harus memberi mereka waktu untuk mencerna situasi dan menemukan tempat mereka dalam tatanan baru. ‘Cinta akan menyelesaikan semua masalah kita’ adalah ungkapan yang bagus, tapi itu tidak benar.
Anda berkata, ‘Tetapi Alkitab berkata, ‘Kasih tidak berkesudahan.’ (1 Korintus 13:8) Ya, dan Alkitab juga berkata, ‘Kasih itu sabar; kasih itu murah hati.’ (1 Korintus 13:4) Anda akan membutuhkan banyak kesabaran dan kebaikan untuk membuat ini berhasil. Jadi :
(1) Persiapkan diri Anda dan anak-anak Anda untuk perubahan yang akan terjadi.
(2) Dengarkan ketakutan anak Anda tanpa mengatakan, ‘Jangan konyol, semuanya akan baik-baik saja.’ Selama mereka perlu bicara, itulah berapa lama Anda perlu mendengarkan.
(3) Berdoa, berdoa, berdoa! Mohonlah agar Tuhan memberi Anda rencana-Nya, sehingga penggabungan ini bisa senyaman mungkin dan bebas stres. Pasangan baru Anda mungkin memenuhi kebutuhan pribadi Anda akan cinta dan rasa aman—namun ingatlah bahwa anak-anak Anda juga memiliki kebutuhan yang sama.
Sumber : Renungan Hari Ini
Edisi : Selasa, 11 Maret 2025