
LUANGKAN WAKTU UNTUK BERTANYA DAN BERIBADAH
Reaksi pertama yang dicatat dalam Alkitab adalah reaksi Allah terhadap ciptaan-Nya sendiri. Dia melangkah mundur setiap akhir hari, melihat apa yang telah Dia ciptakan, dan berkata, ‘Ini bagus.’ Lalu, pada hari keenam, ketika penciptaan telah selesai, Dia berkata, ‘Ini sangat bagus .’ Inilah sebabnya kita merasa begitu rohani ketika kita menyaksikan matahari terbenam di lautan atau puncak gunung yang menjulang tinggi.Sejarawan Thomas Carlyle berkata, ‘Ibadah adalah keajaiban yang melampaui, keajaiban yang tidak ada batasan; itulah ibadah.’ Ia berdiri takjub akan Sang Pencipta dan ciptaan-Nya. Ini menerjemahkan keindahan ciptaan menjadi ibadah kepada Sang Pencipta. Ini berarti bersyukur kepada Tuhan atas matahari terbit yang indah, bintang- bintang yang mempesona, dan kepingan salju yang unik. Hal ini berarti memberi penghargaan pada hal yang memang seharusnya diberikan—kepada Sang Pencipta. Pemazmur mengatakannya dalam kata-kata: ‘Langit menceritakan kemuliaan Allah.’ (Mazmur 19:1)
Keajaiban seperti itu juga merupakan suatu tindakan ibadah. Mark Batterson menulis: ‘Matahari terbit begitu konsisten sehingga kita menganggapnya remeh, namun hanya sedikit hal yang lebih ajaib daripada tarian surgawi yang terjadi setiap hari. Bumi berputar pada porosnya dengan kecepatan 1600 km/jam. Dan meskipun ia berputar 360 derajat pada porosnya setiap dua puluh empat jam, ia juga melintasi ruang angkasa dengan kecepatan yang tak terbayangkan yaitu 108.000 km/jam. Anda mungkin tidak memiliki rencana besar apa pun untuk hari ini, tetapi Anda akan melakukan perjalanan sejauh 2,6 juta km dalam putaran tahunan mengelilingi matahari. Sebuah pencapaian yang luar biasa!’ Jadi, ambillah waktu untuk mengagumi dan menyembah Tuhan.
Sumber : Renungan Hari Ini
Edisi : Sabtu, 26 April 2025