
MAJU ATAU TETAP BERADA DI ZONA NYAMAN ANDA
Kitab Rut mengilustrasikan perbedaan antara mereka yang melangkah dengan iman dan mengambil risiko, dan mereka yang menyerah pada rasa takut, bersikap aman, dan mengabaikan hal terbaik dari Tuhan. Cerita dimulai dengan Elimelekh, istrinya Naomi, dan kedua putra mereka. ‘Pada zaman para hakim memerintah ada kelaparan di tanah Israel. Lalu pergilah seorang dari Betlehem-Yehuda beserta isterinya dan kedua anaknya laki-laki ke daerah Moab untuk menetap di sana sebagai orang asing.’ (Rut 1:1) Segalanya berjalan baik untuk sementara waktu, lalu tragedi terjadi. Elimelekh pertama meninggal. Kedua putra Naomi menikah dengan gadis setempat bernama Orpa dan Ruth. Kemudian anak-anaknya meninggal. Karena diliputi kesedihan, Naomi memutuskan untuk pulang ke Betlehem. Dia menasihati kedua menantunya untuk tinggal di Moab, mencari suami dan membina keluarga.
Di sinilah perbedaan muncul pada kedua gadis tersebut. Orpa memutuskan untuk tetap tinggal di Moab, meskipun itu adalah tempat yang penuh duka dan masa-masa sulit. Mengapa? Karena itu adalah tempat yang dia tahu. Itu adalah zona nyamannya. Dia tidak memiliki keyakinan untuk maju. Rut berbeda. Dia berkata pada Naomi: ‘ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku.’ (Rut 1:16) Orpa tetap tinggal. Ruth maju ke depan, dan membuahkan hasil. Di Betlehem, dia bertemu Boas, suami barunya. Bukan saja dia kaya, tapi dia merawatnya dengan baik, dan mereka memiliki seorang putra yang merupakan nenek moyang Raja Daud dan Tuhan kita Yesus yang terberkati. Tuhan menghargai iman, bukan rasa takut.
Jadi, kata untuk Anda hari ini adalah— saatnya untuk melepaskan diri dari masa lalu dan bergerak maju.
Sumber : Renungan Hari Ini
Edisi : Kamis, 01 Mei 2025