MENEMPATKAN ORANG LAIN TERLEBIH DAHULU
Dosen Amerika Ralph Waldo Emerson berkata, ‘Tidak ada batasan untuk apa yang dapat dicapai jika tidak masalah siapa yang mendapat pujian.’ Kebanyakan orang tahu tentang penemuan Isaac Newton yang terkenal dengan apel yang jatuh; bagaimana dia memperkenalkan hukum gravitasi universal dan merevolusi penelitian astronomi. Tetapi sedikit orang yang tahu bahwa jika bukan karena seorang pria bernama Edmond Halley, dunia mungkin tidak akan pernah mendengar tentang Newton.
Halley adalah orang yang mendesak Newton untuk memikirkan teori aslinya, mengoreksi kesalahan matematisnya, dan merumuskan bentuk geometris untuk mendukung penemuannya. Halley-lah yang membujuk Newton yang ragu-ragu untuk menulis karya besarnya Prinsip-Prinsip Matematika Filsafat Alam. Dan Halley-lah yang menyunting dan mengawasi penerbitannya dan membiayai pencetakannya, meskipun Newton lebih kaya dan dapat membiayai lebih baik.
Sejarawan menyebut afiliasi Halley dengan Newton sebagai salah satu kasus paling tanpa pamrih dalam sains. Newton segera mulai menuai hasil ketenaran, tetapi Halley menerima sedikit pujian. Dia memang menggunakan prinsip yang ditetapkan Newton untuk meramalkan orbit dan kembalinya komet yang nantinya akan menyandang namanya.
Tapi karena Komet Halley kembali hanya setiap 76 tahun, relatif sedikit orang yang masih mendengar namanya. Namun, Halley tidak peduli siapa yang mendapat pujian selama penyebab sains itu maju. Dia mempersonifikasikan apa artinya hidup dengan prinsip tulisan suci ini: ‘ Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.’ (Roma 12:10)
Setiap kali Tuhan memberi Anda kesempatan untuk mengutamakan orang lain dan diri Anda sendiri, raih dan jalankan dengan itu.
Edisi : Minggu, 06 Oktober 20204
Sumber : Renungan Hari Ini