Ketika Anda akan melakukan sesuatu, dan Anda tidak yakin apakah Anda harus melakukannya, tanyakan pada diri Anda, ‘Apakah melakukan ini akan memuliakan Tuhan?’ Jika Anda mengikuti aturan itu, Anda tidak akan salah dalam hidup.
Mari kita lihat. Jika Anda mendapatkan uang Anda dengan jujur, maka itu milik Anda untuk dibelanjakan sesuai keinginan. Setelah Anda memberikan bagian-Nya kepada Tuhan, Anda dapat memilih apa yang akan Anda lakukan dengan sisanya. Namun, keputusan keuangan Anda memiliki konsekuensi yang tidak hanya memengaruhi Anda tetapi juga keluarga Anda. Ketika Anda berutang, Anda tidak dapat membayarnya kembali, mereka menderita bersama Anda. Begitu juga reputasi Anda dengan orang lain.
Pertanyaannya bukan apakah Anda mampu membelinya tetapi apakah itu akan membawa kemuliaan bagi Tuhan? Apakah Dia akan senang? Dan bagaimana dengan hubungan kalian? Anda lajang, kesepian, dan merindukan persahabatan.
Jadi, Anda menemukan seseorang yang sangat Anda sukai. Hari ini ketika nafsu yang tak terkendali mengarah ke seks sebelum menikah, masyarakat tidak menghiraukannya. Tetapi sebagai anak tebusan Allah, Anda berbeda. Yesus berkata kita di dunia, tapi bukan dari dunia. Itu berarti kita hidup dengan seperangkat aturan yang berbeda: yang alkitabiah. Mungkin pasangan Anda akan melihat penolakan Anda terhadap keintiman seksual sebagai penolakan. Dan mereka bahkan mungkin memutuskan untuk meninggalkan Anda. Apa yang harus Anda lakukan? Tanyakan pada diri sendiri, ’Apakah ini akan memuliakan Allah? Apakah Dia akan senang?’
Anda berkata, ‘Menyenangkan Tuhan itu tidak mudah.’ Itu tidak pernah terjadi. Dan Alkitab tidak mengatakan itu akan terjadi. Tetapi jika Anda ingin hidup dengan sukacita, memiliki harga diri, kepercayaan diri, dan integritas, Anda harus memilih jalan yang benar. Dan itulah jalan yang selalu membawa kemuliaan bagi Tuhan.
Sumber : Renungan Hari Ini
Edisi : Kamis, 16 Mei 2024